Mendaki Gunung: Memasuki Dunia Penderitaan Pribadi
 Melihat banyaknya kegiatan pendakian gunung dan munculnya pendaki-pendaki bak jamur di tempat yang lembab, membuat gue berpikir semakin dalam. Berpikir […]
 Melihat banyaknya kegiatan pendakian gunung dan munculnya pendaki-pendaki bak jamur di tempat yang lembab, membuat gue berpikir semakin dalam. Berpikir […]
Gengs, Malem minggu tanggal 18 Oktober 2014 nanti pada kemana? Masih mau ilang dari peredaran temen-temennya biar dikira punya pacar?
Beser di dalam kamus gue gak cuma berlaku buat pipis. Tapi juga buat boker. Iya boker. Gue boleh berencana, tapi
Eh, hari ini tanggal 2 September yah? Kalo gitu…. Hari ini gue ulang tahuuuuuuunnn!!!! Seneng? Gak gitu-gitu amat sih. Kenapa?
GUE. GAK PAHAM LAGI. SAMA INI. SIH. Tengah malam tadi, gue dibikin kesel sama adminnya JalanPendaki Whatsapp grup, alias
Jangan Naik Gunung!!! Naik gunung itu gak ada manfaatnya. Percaya deh. It’s a big BULLSHIT kalau ada yang bilang kamu
Misyadi namanya. Mas Yadi gue memanggilnya. Beda tipis. Tapi atas dasar unggah ungguh atau norma kesopanan yang dipegang teguh, gue
Kenapa naik gunung? Kalau ditanya kayak gitu, jawabannya bakal banyak banget! 1001 satu alasan. 1001 jawaban. “Cinta di tolak, keril
Menanggapi tulisan yang gak nyambung antara judul dan isinya dari Mba @KenSavitrie di Kompasiana: Seberapa Besar Kontribusi Travel Writer pada Kerusakan Lingkungan? dan
Visit Malaysia Year 2014 Melancong di Malaysia GRATIS “Hey, @acentris mau alamat emailmu dong, suka yang gratisan kan?” – @alidabdul, blogger
Ancala. An-ca-la. Semua pasti bertanya-tanya, kan, apa arti kata ini? ………… HIH. Tanya dong! Gue sendiri aja deh yang bertanya-tanya.
“Baru kali ini ada anak gunung KW. Semi metroseksual.” Barusan tadi adalah komentar temen gue atas request kado ultah gue