Kalau dulu gua pernah bikin ulasan sepatu gunung yang membandingkan dua product: merrel vs hi-tech, kini gua coba mengulas sepatu yang telah menemani setahun pendakian gua, dari 2017 sampai 2018 akhir, yaitu sepatu gunung Consina Alpine Men.
…sebelum sepatu tersebut tertinggal di Jogja, menjadi kenangan yang tak tergantikan. Yaelah wkwk.
https://www.instagram.com/p/BZxNgNdDifa/
Bernama laten Consina Alpine Men, sepatu gunung seharga Rp545.000 ini (contekan dari web sebelah), cukup menggoyahkan iman gua saat pertama kali mampir ke store Consina di Saharjo.
Selain harganya yang ramah di kantong kelas menengah ngehe seperti saya ini, pertama kali milih-milih beragam jenis sepatu gunung di Consina Store, gua udah putuskan memang ingin yang ringan.
Maklum, saat itu gua lagi berencana nanjak pertama kali ke Annapurna Base Camp, Nepal. Karena bakal makan waktu lama mendaki, sepatu berat udah pasti bikin makan hati.
Selain itu, gua pribadi juga gak terlalu suka sepatu model boots yang leher sepatunya sampai ke mata kaki. Sering banget bikin keseleo trus mata kaki gua jadi berbekas merah gitu, mending kalo bekas merah habis dicupang, lha ini habis kecengklak.
Etapi ada gitu yang fetishnya nyupang di kaki? Bikin gumoh gak sih? Iyuwh. Wkwkwk.
Surprisingly, pilihan gua gak salah.
Gak surprise juga sih, sesuai dengan kiat memilih sepatu gunung yang gua buat beberapa tahun lalu, sepatu gunung Consina Alpine Men sesuai dengan kebutuhan gua.
Berjalan selama hampir 10 hari di gunung tentu saja bikin kaki gua pegel mampus. Untungnya sepatu gunung Consina Alpine Men ringan banget, bikin gua bagai jalan nyeker terus.
Fitur Utama Sepatu Gunung Consina Alpine Men
Selain ringan mampus, sepatu gunung Consina Alpine Men juga punya fitur-fitur ciamik kayak;
- Tali Sepatu; menjelaskan ini rasanya seperti ingin menggampar diri sendiri sih. MANA ADA HEH SEPATU GUNUNG GAK PAKE TALI LU KATA WAKAI, CEN! Yha gitu deh gak penting yah wk
- Rubber Sol; gua sejatinya agak gak terlalu paham sih soal insole dan outsole tapi yang jelas, sol sepatu gunung Consina Alpine Men ini sepertinya berbahan karet. Kenapa? Karena lentur dan nyaman, serta ringan. Biasanya kalau bahannya semi plastik, terasa lebih kaku
- Berbahan semi kulit & Suede; buat yang gak tau apa itu suede, bahan ini tuh kayak bahan-bahan kain tebel yang nimbul-nimbul mrewul gitu. Geli-geli gemes kalo dipegang. Selain suede, dikeliling juga bahan kulit sintetis tipis.
- Grip Kuat; namanya sepatu baru, tentu saja gripnya masih kencang dan keset kayak kulit badak. Kalau udah lama dan botak kek motor tua juga licin lagi sih wk, gak membantu yah?
- Harga Murah: tapi gak murahan. Gua sendiri juga kaget lho, sebelum kenal sepatu gunung Consina Alpine Men, gua selalu anggap mending nabung lebih banyak buat beli sepatu gunung yang mahal-import sekalian bagus ketimbang beli lokal. Eh ndilalah ini sepatu kok ya cucok tenan di kantong dan kaki mungilku?
Selain gua pakai buat mendaki Annapurna Base Camp beberapa kali, sepatu gunung Consina Alpine Men juga udah sampai ke beberapa gunung Indo kok. Kayak pas gua ke gunung Lembu, gunung Merbabu, bahkan tektok gunung Gede-Pangrango juga gua pake.
Highlight yang paling gua suka sih emang karena sepatu ini ringan banget. Gak nyangka aja gituloh ada sepatu yang lokal yang lumayan mantul dengan harga gak bikin tabungan jadi null.
Tapi, seperti yang gua bilang di hampir semua review gua, karena kesempurnaan hanya milik mahabenar netijen dan kekurangan adalah milik orang-orang yang gak sepaham dengannya, maka inilah minusnya sepatu gunung Consina Alpine Men:
- TIDAK ANTI-AIR; jadi ingat ya netijen, kalau kamu mau nyari sepatu anti-air, ini bukanlah pilihan yang tepat. Tapi jujur, meski ini adalah sebuah kekurangan, tapi adalah kelebihan juga. Karena gak anti air, makanya lebih cepet kering. Terakhir gua punya sepatu anti air malah berakhir jadi kolam lele pas kena ujan badai di gunung Argopuro. Airnya taque mau mengalir sist.
- Kurang Awet; harga memang gak bohong sih. Eh entah harga gak bohong atau emang guanya aja make begajulan. Ya memang sih, gua anaknya agak jorok. Suka males bebersih sepatu, mungkin itu penyebab sole-solenya pada suka ngelotok. Padahal baru dipake setahunan.
- Sole Licin; buat yang suka maen di air, sepatu ini kalau udah lama dipake, seperti yang gua bilang tadi, saat solnya mulai menipis bakal jadi lumayan licin. Terutama kalo lagi nanjak di musim penghujan, wadudu berasa banget licinnya. Apalahgi pas dipake ke salju-salju yang notabene berjalan di atas bongkahan unch… tackut akutu.
Ringkasan Sepatu Gunung Consina Alpine Men
Harga: Rp545.000, lumayan ramah di kantong
Sole System: Rubber sole, grip menggigit waktu masih baru dan awal-awal pake, lama-lama licin
Tipe: Sepatu hiking pada umumnya, leher tidak semata kaki
Material: Enteng, asli enteng banget. Suka akutu, mirip Merrel kesukaanQ, beb
Waterproof: Tidak waterproof, tapi cepat kering
Warna: Kayaknya cuma ada coklat krem dan hitam
Besok, kalian mau gua mengulas apa lagi?
<<MENGULAS>>