Patah hati bukan hanya sekali.
Tak cukup berkali-kali.
Kadang harapan yang melukai.
Tak jarang hasil juang ingkari ekspektasi.
Hanya untuk buktikan pada diri bahwa Tuhan selalu menguji.
Dengan cara yang tak bisa dipungkiri ataupun bisa dimengerti.
Memang kefanaan itu hanya sekali.
Kegembiraan pun datangnya bertubi-tubi.
Begitu juga kemalangan bagai jeruji.
Terus berputar tiada henti. Silih berganti.
Untuk fatamorgana janji yang buatmu patah lagi.
Percayalah selama darah masih mengalir tanpa henti.
Tak percuma kata rela dan bangkit mengorbit bumi.
Membuatmu sanggup bertemu nyata di esok hari.
2 thoughts on “Patah Lagi”
Tak ada patah hati yang abadi. Duka pun ada masa kedaluwarsanya. Percaya saja!
agreed kak!