Apa-apaan lagi nih #30HariKelilingGunung?

Bhaik, jadi begini sodara-sodara sebangsa dan setanah pendakian.
Dulu gua pernah punya cita-cita buat ngebolang sebulan sekaligus. Tapi semenjak lulus kuliah dan jadi pengabdi korporasi, gua praktis agak susah mewujudkan cita-cita gua yang satu ini.
Paling mentok adalah cuti selama dua minggu yang udah dicombine dengan hari libur nasyenel, libur wiken, maupun libur-libur bawa kerjaan. Itu pun paling jauh-jauh ke Nepal atau Rusia.
Nah, berhubung kini gua adalah freelancer (baca: pengangguran sebelum punya klien), maka setelah menimbang, berpikir, tidur, bangun, makan, tidur lagi, bangun-bangun gendut, maka, sepertinya gua harus bisa mulai sesuatu sebelum gua jadi gila di sudut kamar kosan.
kalau selebrita bisa menjemput rezeki, mengapa gua gak bisa menjemput mimpi?
acen, sekian tahun sendiri
Terinspirasi dari linimasa media sosial yang kian ramai soal menjemput rezeki, maka dari itu gua sepertinya harus mulai menjemput mimpi yang telah lama gua kubur dalam-dalam.
Berhubung gua masih menjadikan gunung sebagai destinasi prioritas jalan-jalan, maka, gua mulai-lah merangkai asa dari budgeting,menggali informasi gunung mana yang bisa didaki selama musim penghujan ini-yes, itulah mengapa gua bikin infografik buka tutup gunung 2019-, sehingga bisa bantu gua sendiri dalam bikin itinerary, sampai bikin-bikin sendiri tips mendaki gunung saat musim penghujan begini.
Setelah budgeting, itinerary, rencana pendakian, type pendakian, sampai akhirnya gua harus kasih nama yang akan mewarnai linimasa blog ini serta media sosial hingga kamu sekalian bisa baca, dengar, dan hapalkan: Pilot Project #30HariMendakiGunung
Namanya juga Pilot Project, tentu saja gua mengharapkan project ini bisa menjadi pintu project-project lainnya yang bakal mengantarkan gua dari menjemput mimpi hingga menjemput rezeki. Atau keduanya.
Gak terlalu muluk kok, asal bisa jalan-jalan ke sana kemari gratis (plus dibayar aja sih, 80 juta juga gapapa kok asli), gua udah bahagia sekali!
….yeee siapa juga yang gak happy jalan-jalan gratis dibayarin lagi.
Kenapa #30HariKelilingGunung sih, Cen, gak capek?
Kembali pada cita-cita gua yang kepengen banget ngebolang sebulan full, ya karena sebulan = 30 hari, serta kebanyakan destinasi yang bakal gua kunjungi adalah dari gunung ke gunung, jadilah nama projectnya #30HariKelilingGunung.
Capek? Mana kenal aku kata capekHAHAHAHAHA.
Huhu gak deng, asli asal tau aja ya, pas gua bikin itinerary aja udah megap-megap sendiri. Terus takut. Terus sempet kepikiran cancel aja apa ya. Ngeri pulang-pulang gua sakit kuning!
Tapi, semenjak gua jadi agak ‘manja’ gegara kebiasa nanjak di Himalaya yang ya ada porter, ya naik pesawat, ya makan tinggal makan di lodges, belum lagi kalau diajak nanjak di Jawa juga udah tinggal jalan, intinya lebih proper, bikin gua yang sekarang merasa ‘kurang adventurous’ dibandingkan gua yang dulu.
Dengan project ini, meski udah kerasa capeknya sejak perencanaan, gua berharap bisa keluar dari ‘zona nyaman’ yang selama ini mencocoli kehidupan, serta bisa meraih cita-cita sekaligus mengembalikan jiwa adventurous yang telah lama pudar! *tahan, jangan nyanyi, tahan*
Kenapa pas di musim ujan? Kenapa gak nunggu kering aja?
Gua tau yang satu ini emang lebih beresiko. Bukan, bukannya sok-sokan mau adrenaline rush or else. Tapi…. kalo gua tunda-tunda gua makin miskin nanti budgetnya gak ada lagi. Atau waktunya yang gak ada lagi. Gua kan… freelancer. Haha.
So, mohon doanya aja ya teman-teman biar Pilot Project: #30HariKelilingGunung gua ini lancar jaya dan aman sentosa.
Lo sendirian atau aku boleh join nih?
Sementara ini, Pilot Project: #30HariKelilingGunung dibuat berdasarkan kebutuhan pribadi gua. Artinya, itinerary yang gua bikin masih personal. Gua bakal tektok ke beberapa gunung, beberapa lainnya juga bakal ngecamp. So, ini adalah personal, tapi…
Gua bakal welcome banget buat kamu yang kepengen join ngeramein Pilot Project: #30HariKelilingGunung ini. Siapa tau mau join pas gua lagi ada di gunung mana, atau mau nyusul saat jadwal gua lagi ada di gunung mana lagi di kemudian hari, dipersilakan. Ps: pake budget pribadi yak! Haha.
Atau cuma mau ramein pake hestek #30HariKelilingGunung padahal nanjak gunung sendiri-sendiri dan cuma sehari ya monggo aja sist!
Itinerary-nya bakal gimana sih, Cen?
Ini hal tergila yang mungkin pernah gua lakukan, dan bisa gua lakukan sekarang. Gua beli one way tiket pesawat ke Surabaya…
ANJIR BARU SADAR GUA BENER-BENER AKAN MENJEMPUT REZEKI 2019 😂😂😂
*mudah-mudah tak terchyduck*
*oke, fokus*
Lalu, guq bakal mulai perjalanan per hari ini, 22 Januari 2019 dari Jakarta ke Surabaya, sesampainya di sana gua istirahat sejenak. Subuhnya, gua akan nyamperin gunung-gunung terdekat di Surabaya sampai tanggal 2 Februari.
Lalu gua bakal hijrah by road trip ke gunung-gunung di Jawa Tengah sampai tanggal 8 Februari.
Setelahnya gua bakal muter-muter Jawa Barat, tentu saja masih road trip, mulai tanggal 9 Februari dan bakal kembali lagi ke Jakarta di tanggal 22 Februari 2019.
Nah, untuk gunungnya apa aja, pantau terus di semua kanal media sosial gua kayak instagram, facebook fanspage, dan twitter yah!
Akhir kata, gitu aja dah ya.
Disclaimer:
Gua bakal ceritain kronologi sehari-hari perjalanan Pilot Project gua dalam sub-menu acentrisme di #30HariKelilingGunung. Kalau mampu sehari sekali, kalau tak mampu, at least seminggu 3x!
See ya! <3
8 thoughts on “Pilot Project #30HariKelilingGunung”
Wohooo semoga projectnya lancar ya kak, balik Jakarta lagi dengan bugar dan ada banyak cerita yg bisa disulap jadi royalti #eh 😆
Bahahhaa cerita jadi royalti epik sih siap kakaknyaaa terima kasih doanyaaa
Sukses dan lancar bang untuk project-nya!
Keren bin mantul
🤗
terima kasih, pantau terus yaaaa
God always be with you Babang Acen, cz youre a wanderer ~ luv! <3 semoga ada sponsor secepatnya!
Uwuwu amin and thanks doanyaaaa
Semangat bang, semoga selalu diberi kesehatan dan kelancaran. Have fun!
amin, terima kasih banyakkkk