Kamu Baru Naik Gunung, Cek Dulu 16 Tips Untuk Pendaki Pemula

Tips Pendaki Pemula

Kenapa 16 Tips Untuk Pendaki Pemula?

Kenapa gak 20?

… karena gua ingin kamu yang baca bisa nambahin tips selanjutnya sampai 20 di kolom komentar.

*padahal mah aslinya belum nemu tips ke 17-20. Wekawekaweka.

But, Anyway…

Sebenernya, kayaknya gua udah cukup sering nulis soal tips pendaki pemula ini. Kalau kamu rajin baca JalanPendaki.com ini pasti udah tau postingan seperti Panduan Mendaki Gunung Masa Kini,  Tips Mendaki Gunung Anti Nyasar, sampai Tips Tetap Kece Mendaki Gunung. Tapi emang gak terangkum jadi satu postingan sih. Emang nyebar-nyebar di beberapa postingan kayak tadi. Makanya, mungkin ini saatnya untuk menjadikannya satu, seperti aku dan kamu.

… kamunya siapa bang?…

Masih misteri gunung merapi neng.

Ha?

Ok bhay!

Tips ini terdiri dari 3S (bukan Slamet, Sumbing, Sindoro ye), biar gampang buat diinget-inget dan kalau bisa dipraktekkan, yakni:

Jadi, langsung aja, ini dia, 16 Tips Untuk Pendaki Pemula, sudah pasti, ala Acen dan Jalan Pendaki. Simak cuss!

***

 

 

SEBELUM PENDAKIAN

  1. Persiapan — Pelajaran — Perencanaan

    Gua sebenernya udah saatnya buat nulis yang super serious karena you know-lah, gua udah gak bisa main-main lagi. Udah saatnya serius dan meniqa. Pret.

    Jadi, sebelum mendaki gunung ada 3 hal yang wajib banget dilakukan oleh para pendaki pemula. Tiga hal ini masih dalam tahap gak ngapa-ngapain kecuali mikirin. Nah, ketiganya yaitu persiapan, pelajaran, dan perencanaan. Mari kita breakdown satu-satu:

    Persiapan

    Adalah saat dimana kamu menyiapkan segala sesuatunya seperti mental yang kuat, niat yang baik, dan izin orang tua yang sudah dikantongi.

    Mengapa semuanya menjadi penting?

    Karena, naik gunung bukan sekadar pake kaos MY TRIP MY ADVENTURE — NATGEO yang mana keduanya itu beda banget dan gak ada hubungannya satu sama lain. Tapi naik gunung lebih ke, bertahan dari kelemahan diri sendiri, survive, dan kembali lagi ke rumah. Naik gunung tuh chapeque tahu gak sih?

    Niat yang baik tentu aja diperlukan, dimana, niat yang baik ini akan mengantarkan perilaku terbaikmu ketika di gunung nanti. Kalau niatmu baik, kamu gak bakal kepikiran tuh bawa-bawa tipe-x buat coret-coret batu di gunung, bawa-bawa pisau buat ngukir pohon, atau bawa-bawa kertas yang ditulisin terus ditinggal gitu aja di gunung. Niat yang baik, bakal membawa kebaikan buat kamu dan gunung itu sendiri.

    Sama ijin orang tua. Ini menjadi sangat penting. Mengapa? Ingat sama kejadian pendaki cewe yang nekat ke Semeru dan ternyata gak ijin sama ibu-bapaknya? Nah, bisa aja kejadian kayak gitu menimpa kamu. Coba, sedih banget gak sih, pamitnya cuma main sebentar, tau tau orang tuanya denger kalo anaknya ditemukan tewas di gunung Semeru. Mana anaknya cantik…. 🙁

    Pelajaran

    Seperti yang gua tulis di 7 Cara Menjadi Pendaki Yang Budiman, bahwa naik gunung juga perlu belajar.

    Belajar mendaki gunung ada banyak macamnya, misalnya medan gunung yang akan didaki, waktu tempuh, jenis gunung yang banyak air apa yang miskin air, apa yang perlu dilakukan sebelum mendaki gunung, dan masih banyak lagi variabelnya. Lebih tepatnya, pelajari kondisi gunung yang akan didaki nanti.

    Perencanaan

    Semua hal di dunia ini perlu perencanaan, gak cuma di dunia finansial, tapi juga di dunia pendakian. Perencanaan  bisa dimulai dari menentukan gunung mana yang mau didaki pertama, mau jalan sama teman-teman dalam bentuk share cost apa mau ikutan open trip.

    Semua harus direncanakan dengan baik-baik. Gak perlu mateng-mateng banget.

    https://www.instagram.com/p/8UT2hLi-2n/?taken-by=acentris

  2. Itinerary

    Hmm. Sebenernya itinerary sama perencanaan itu gak jauh beda sik. Haha. Tapi ya, kalau itinerary inilah yang jauh lebih matang dari yang tadi.

    Itinerary ini sifatnya lebih detail. Seperti yang udah gua tulis di Itinerary Pendakian Gunung, bahwasanya, detail dari berangkat dimana, ngumpul dimana, waktu jalan kapan, jam berapa ngapain aja, balik lagi ke rumah jam berapa, itu musti detail banget, meskipun gak akan setepat waktu itu kalau udah dijalanin.

    Tapi ini penting. Supaya kita bisa perkirakan kehidupan kita nanti. Persis kayak rundown kalau kamu lagi bikin acara-acara macem-macem di kampus atau di kantor.

  3. Lengkapi Peralatan Mendaki

    Setelah tau tujuan pendakian dan itinerary, kita akan segera bisa men-define apa-apa saja peralatan yang diperlukan. Yang pasti, peralatan standar pendakian kayak sendal/sepatu gunung yang cocok buat jenis gunung tersebut, tenda, springbed sleeping bag, alat masak, nesting, dan lain selengkapnya yang bisa dibaca di Perlengkapan Naik Gunung.

    Peralatan mendaki bisa sama bisa berbeda tergantung jenis orang dan jenis gunungnya. Bisa juga beli alat olahraga yang mirip-mirip. Kalau kayak gua, udah gak keitung berapa juta orang yang bilang kalau gua rempong kebanyakan bawaan, meskipun gunungnya gemes. Bisa kebayang kan kalau gunung yang berhari-hari banget?

    https://www.instagram.com/p/6ro9PJC-_N/?taken-by=acentris

  4. Persiapan Fisik — Olahraga

    Satu yang kadang dilupain sama orang-orang (khususnya pendaki pemula) yang excitement terlalu tinggi pas tau mendaki. Gua kadang bingung juga sih, dulu waktu pertama kali mau mendaki gunung, meskipun seneng bukan kepalang tapi rasa ragu, cemas, khawatir, dan ragu-ragu ikutan menyelusup ke dalam ruang hati ini sehingga membuat gua kerap berpikir ratusan kali, jadi gak ya, sanggup gak ya, mampu gak ya?

    Akhirnya, gua makin memantapkan diri dan berusaha sebaik mungkin nyiapin mental dan fisik sebegitunya. Masih ingat banget dulu, sebulan sebelum naik gunung, mengingat gua gak pernah olahraga sebelumnya, gua gila-gilaan lari ngelilingin UI. Gak cuma lari, tapi loncat-loncat, lari turun bukit kecil-kecilan UI. Demi membuat fisik gua siap menghadapi terjalnya Gunung Merbabu.

    Tapi kayaknya para newbie sekarang, cuma kegirangan doang mau naik gunung pertama tanpa mempersiapkan diri sebegitunya. Jangan ikut-ikutan yang bandel, yak! Tetap Olahraga Sebelum Mendaki kecil-kecilan aja juga gak papa.

  5. Manajemen Logistik

    Okay. Peralatan udah. Olahraga udah. Itinerary udah. Nah, salah satu tips yang ga kalah penting buat kamu pendaki pemula adalah management logistik.

    Yup, logistik adalah barang bawaan manjat yang wal khususon ke makanan. Lebih kepada apa aja sih makanan yang harus kita bawa pas pendakian?

    Biasanya kalau makanan berat sih selalu dibagi kelompok. Termasuk air. Makanan ringan bisa dibilang tanggung jawab pribadi dengan selera pribadi. Apa saja makanan yang biasa gua bawa? Coba intip postingan Menu Makanan Pendakian ini.

  6. Surat Izin Pendakian

    Namanya SIMAKSI. Aduh kepanjangannya lupa. Kayaknya Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi, deh. Surat ini biasanya ada di gunung-gunung yang udah jadi kawasan konservasi kayak TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) dan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).

    Tapi aturan mendapatkan surat-surat ini biasa berbeda setiap gunung. Kalo TNGGP emang agak rempong, jadi musti didapetin beberapa hari sebelum nanjak dan harus daftar online, gak kayak gunung yang lain.

  7. Siapkan Outfit Yang Tepat

    Yeay! Waktunya bahas outfit!

    Outfit saat mendaki gunung
    Outfit yang tepat adalah dimana kita kalau bisa bawa baju yang cukup, kering, dan memadai untuk masa pendakian. Gak usah berlebihan gak usah kekurangan. Pas aja. Dengan bahan yang sesuai untuk pendakian kayak baselayer, dryfit, celana kargo, maupun kaos-kaos mudah kering kayak kaos koleksinya JLNPNDKI #lah

    Jaket dan segala rupa juga musti dibawa. Oiya, ada saran dari beberapa teman, kalau bisa, naik gunung dengan outfit berwarna yang mencolok agar mudah ditemukan ketika ilang *amit-amit jangan sampe tapi*. Warna mencolok misalnya bright white, shocking pink, atau ijo stabilo. Pokoknya yang bikin temen-temen kamu silau sekaligus kesel ngeliatnya.

    Lengkapnya, ada di Tips Tetap Kece Saat Mendaki.

***

 

SAAT PENDAKIAN

  1. Aklimatisasi

    Kayak yang udah gua tulis di Hipotermia Bukan Cuma Di Kutub Utara, bahwa tubuh kita memerlukan aklimatisasi sebelum mendaki. Badan kita perlu mengetahui kondisi gunung. Tingkat dinginnya seberapa. Kondisi alamnya kayak gimana. Agar siap sebelum pendakian dimulai. Bisa dilakukan dengan stay dulu semalam di basecamp pendakian. Atau ngemil-ngemil cantik dulu sebelum manjat.

  2. Berdoa Sebelum Mendaki

    Seperti yang gua bilang di Tips Mendaki Anti Nyasar, bahwa terkadang mungkin saking excitednya kita mau ketemu alam bebas. Mau muncak gunung. Mau selfie, kita suka lupa berdoa. Sekali lagi ini penting. Perkara percaya Tuhan atau gak, paling tidak, dengan berdoa seperti: “semoga pendakian ini baik-baik saja, lancar, dan aman” bisa kasih ketentraman di hati kita. Dan kelancaran di pendakian. Betul gak mamah dedeh?

  3. Ikuti Prosedur #SAFETYFIRST

    Saat mendaki gunung, ikuti prosedur #SAFETYFIRST yang udah gua tulis itu. Gak berat kok. Dan sekali lagi, ikuti juga tips mendaki anti nyasar itu. Kalo capek bilang, kalo lelah dikasih harapan palsu bilang, kalau mau teriak, tinggal teriak. Asal, jangan sampai kejadian kenapa-kenapa diem aja. Kasian teman rombongannya. Ikuti itinerary yang udah dibuat rombongan, dan percayalah pada team leader. Eh, percaya pada masing-masing rombongan serta percaya diri juga.

  4. Bawa Turun Sampah

    Kalau ini sih ya, kayaknya harus terus menerus gua edukasi. Bawa sampah itu enteng kok. Emang rempong aja sih, gede gitu di plastik. Tapi kan, yang bekas makan ngana, yang bekas minum ngana, yang bawa-bawa bebarang itu ngana, masa orang lain yang bawain? You think you flower? Cantik banget kayak ratu sampahnya gak mau dibawa turun?

    Karena sesungguhnya, yang sampah adalah kamu kalau gak membawanya turun. Soalnya dia gak punya kaki buat turun sendiri, iya gak?

    Selalu ingat ini:

    Take nothing but pictures.
    Leave nothing but footprints.
    Kill nothing but time.

  5. Tetap Hidup

    Tujuan mendaki gunung yang utama, iya, bullshit kalau bukan puncak, pasti puncak. Tapi akan diiringi tujuan berikutnya yang jauh lebih penting daripada puncak, yaitu, pulang ke rumah dengan selamat. Karena tentu aja, pendaki yang sukses, pendaki yang cool, kece, pendaki yang penuh pengalaman segudang, adalah pendaki yang tetap hidup.

    Berjuanglah tetap hidup dan jangan berbuat konyol yang sekiranya membuat kamu bisa kehilangan nyawa (meskipun naik gunung itu sendiri ada sebagian resiko bakal kehilangan nyawa dengan berbagai cara). Kalau pendaki yang tidak hidup lagi namanya almarhum atau almarhumah.

    Pilih mana?

    Tips Pendaki Pemula

***

 

SESUDAH PENDAKIAN

  1. Kabari Orang Terdekat

    Orang terdekat gak melulu soal keluarga. Bisa jadi gebetan, pacar, calon pacar, calon suami/istri, atau calon putus. Ya bisa siapa aja kan. Meski sewajarnya sih keluarga dulu. Karena mereka kan pasti khawatir lah ya kalau anaknya belum ada kabarnya dari gunung. Ngakunya cuma naik Gunung Munara yang cuma sehari, eh, ternyata naik Gunung Lawu yang sampe 3 hari.

    Nah, biar mereka gak khawatir dan mikir macem-macem, pastikan setelah turun gunung dan dapet sinyal lagi, langsung kabarin! Kalau gak punya sinyal, ya beli paket data simpati dong!

  2. Istirahat

    Paling enak waktu sampe ke basecamp adalah ini, istirahat. Kebayang gak sih kamu akhirnya sampe lagi di peradaban dan bikin isi kepala kamu yang pengen teteriakan gemes serta nangis-nangis manja karena udah sampe lagi di bawah dengan selamat?Gua biasanya begitu liat plang atau apapun lah yang menandakan kalau gua dah sampai selalu: “AKHIRNYAAAAAA…”

    Lalu duduk dengan manja dan nangis-nangis gemes sambil ketawa-ketawa persis orang gila. Ditambah meluk-meluk kerir dengan mesra. Oh indahnya…

    “Kok yang dipeluk keril mz? jomblo ya?”

    *kemudian nangis beneran

  3. Mandi

    Yap, mungkin cuma gua yang mementingkan mandi di atas segalanya setelah sampai di bawah.

    Mandi setelah mendaki gunung
    YA AMPUN! Air itu rasanyaaaa segar bangettttt! Hampir semua gunung, pasti airnya jauh lebih segar, dingin, dan membuat kita rejuvenating. Halah halah apa itu artinya. Intinya, sayang banget kalau begitu sampai bawah gak melakukan ritual mandi. Rasanya, kayak ada yang kurang!

  4. Makan enak

    Waktu lagi perjalanan turun gunung dengan sisa-sisa tenaga, biasanya yang paling menguatkan adalah ketemu lagi sama makanan-makanan enak. Kalau gua, biasanya, fetish terbesar gua adalah makan sate ayam, es kelapa muda, mie ayam, sama JUNKFOOD! OMG ENDES BANGET!!!

    Jadi pengen makan JunkFood! Huah!

***

Yak, begitu saja 16 Tips Buat Pendaki Pemula yang pengen nyobain rasanya naik gunung. Naik gunung itu susah-susah gampang, enak-enak gak. Asal ngikutin prosedur, insha Allah akan selalu aman kok.

Nah, lagi-lagi, gua selalu bilang,

Take nothing but pictures.
Leave nothing but footprints.
Kill nothing but time.

CIAO!

16 thoughts on “Kamu Baru Naik Gunung, Cek Dulu 16 Tips Untuk Pendaki Pemula”

  1. Mantapsss bang Acen,. Mungkin tips selanjutnya pulang kerumah, edite foto2 gemes upload ke medsos dengan hastage seAbreg… hehe

  2. 17. Bobo cakep selama perjalanan pulang di bus
    18. Tuker-tukeran nomer HP, pin BB, dsb dll
    19. Bangun tidur mulai saling mengirim foto selama diperjalanan (biasanya langsung bikin grup) dan juga mulai nginget kejadian aneh atau lucu dan ngakak bareng sambil makan cemilan
    20. Saling jabat tangan ditempat perpisahan, dan mulai janjian lagi sambil bilang "Jadi… sesudah ini kemana lagi kita???"

    Gue mah lagi curhat aja bang sesudah tahap makan enak, wkwkwk. Soalnya Tips bang acen udah lengkap binggow 🙂

  3. Bang Acen kok bisa sih kocak gitoo.. setiap baca artikel bang acen ketwa kaya orang gilaa.. tapi teteep ada manfaannya juga,..
    😀

  4. Annisa Dwi Lestari

    Tips ke 16 kyknya itu menjawab alasan kenapa setiap gue turun dr gunung rasanya napsu makan gue meningkat berkali kali lipat pffff
    Adek gendoth abaaaaang *guling guling dipasir*

  5. sebagai orang yang blm pernah mendaki gunung,, tips ini berguna bgt buat ane gan.. walau ntah kapan bakal melakukan pendakian pertama.. ntar klo mau mulai mendaki, balik ke artikel ini lagi 😀 ..

    -Traveler Paruh Waktu

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top